Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh...
Kali ini kita akan
share mengenai tips dan trik bagaimana cara menyeimbangkan antara prestasi akademik dan non akademik. Hei, kamu! Iya kamu. Mahasiswa baru. Hei kamu yang disana. Iya, kamu juga. Mahasiswa lama :p Pastinya timbul pertanyaan bagi kamu yang aktif di kelas dan meraih IPK tinggi sekaligus seorang aktivis kampus kan???
Timbul pertanyaan kan bagaimana cara menyeimbangkannya?? Secara mau top dan hebat di kedua bidang itu.. Punya IPK tinggi? Wajib bagi mahasiswa perantau #tsah Apalagi yang kuliah pakek beasiswa, pastinya ada nilai standar minimal yang harus diperrtahankan dan dipertanggungjawabkan.
Berikut hasil wawancara saya dengan Presiden Mahasiswa UBB tahun 2014, siapa lagi kalau bukan Dodi Heryanto alias kak Rian a.k.a kak Dodi hehe
Biodata Narasumber
Nama lengkap : Dodi Heryanto
Tempat tanggal lahir : Tebing tinggi, 23 September 1992
Jurusan/Fakultas/Angkatan : Akuntansi/Fakultas Ekonomi/2011
Agama : Islam
Asal SMA : SMA Negeri 4 Lahat
Alamat FB :
Akhrian Chabocha
IPK saat ini : 3,20
Penerima beasiswa : Bidik Misi
Organisasi :
1. Anggota LDK Al-Madaniah UBB
2. Anggota HIMASRI BABEL
3. Anggota BEM UBB
4. Presiden Mahasiswa UBB
Pewawancara : Bagaimana cara kakak menyeimbangkan dunia kuliah dan organisasi sehingga tidak hanya menonjolkan hanya di satu sisi saja?
Narasumber : Caranya yah kita selalu ingat bahwa kita berada di posisi ganda, yaitu dunia organisasi dan kuliah. Kalo kita ingat, kita pasti mampu menyeimbangkan kedua itu. Jangan hanya berpatokan hanya organisasi saja misalnya, sehingga kuliahnya berantakan, jarang masuk ke kelas dan tidak membuat tugas. Namun sebaliknya, jangan hanya duduk manis di depan meja dosen, tugas selalu ngumpul dan disayang oleh dosen tapi apatis, tidak mau melek dunia luar, bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan, padahal mahasiswa hadir untuk memecahkan dan memberi solusi bagi masyarakat, nanti setelah wisuda kita akan bergabung di masyarakat juga, seperti itu.
Pewawancara : Tapi kan kak, itu tergantung mahasiswa nya masing-masing mau pilih jalan hidup yang mana? -_-
Narasumber : Iya, memang betul. Tetapi kan setiap pemuda jaman sekarang nantinya akan menjadi pemimpin, baik di lingkungan besar maupun yang sederhana. Jika mahasiswa hanya terfokus satu bidang saja, ia tak akan mampu mengembangkan kemampuan mereka.
Softskill yang diperoleh dari dunia organisasi tidak akan diajarkan oleh dosen dikelas. Disamping itu, tunjukkan bahwa aktivis kampus memiliki nilai yang bagus, minimal standar lah, ya angka 3 lah.
Pewawancara : Bagaimana kak kalau jadwal ber-organisasi bersamaan dengan jadwal kuliah?
Narasumber : Kita harus prioritaskan mana yang urgensi, contoh kalo di organisasi kita punya peranan penting dan tidak bisa ditinggalkan, maka kita fokus ke organisasi dan tidak masuk kuliah dulu. Sebelum itu, kita izin dulu dengan dosen yang bersangkutan bahwa kita tidak bisa mengikuti kelas sehingga ada keuntungan kita tidak di-alfa-kan. Namun, jika pada saat itu kita sedang ujian atau kuis yang tidak bisa ditinggalkan maka kita masuk kelas.
Sebenarnya menjadi aktivis kampus dan terjun dalam berbagai organisasi ini mempunyai nilai lebih di mata dosen. Kita bisa lebih dekat dengan dosen karena tidak jarang meminta kompensasi untuk pengganti jam tidak masuk kuliah, atau dosen dilobi/di-diplomasi untuk diberikan tugas saja sebagai pengganti tidak masuk kelas karena ada kegiatan organisasi. Disamping itu, kita juga harus kreatif, kita bisa meminjam catatan teman untuk dicatat di buku catatan kita dan minta tolong diajari oleh teman kelas yang paham materi itu.
Pewawancara : Kalo tips yang lain kak?
Narasumber : Ada. Kita selalu ingat tanggung jawab kita ke orang tua. Kita sudah jauh-jauh merantau dan pisah sama orang tua untuk menuntut ilmu, jadi disini kita harus tekun belajar. Juga minta doakan orang tua, insyaallah segala urusan kita disini dilancarkan oleh orang tua, kan restu orang tua = restu Allah. Murka orang tua = murka Allah juga.
Manajemen waktu juga diatur, kita harus mampu menyusun semua kegiatan kita dalam bentuk
schedule. Itu adalah komitmen tertulis kita. Atau jikalau susah, cukup diingat di dalam otak, hari ini mau ngapain, besok ngapain. Jadi kegiatan yang akan kita lakukan menjadi terstruktur. Tapi kalo saya lebih baik ditulis supaya mudah diingat, kalo lupa kan bisa buka catatan atau kopelan-nya.
Pewawancara : Kak, kan ada 2 bentuk organisasi yaitu internal dan eksternal. Menurut kakak sendiri, mahasiswa itu lebih baik ikut yang mana?
Narasumber : Dua-duanya bagus dan baik, tergantung individu yang menjalaninya. Seberapa dominan dan berpengaruh ia di dalam organisasi tersebut. Jika hanya mau pasang nama biar keren, lebih baik tidak usah karena kalo setengah-setengah ikut organisasi nantinya pusing sendiri. Kita tahu kan kalo organisasi internal kampus UBB, kita dibawahi oleh rektorat UBB, semua proses organisasi terjadi secara bertahap, misal dari HIMA ke Fakultas lanjut ke Universitas. Dari sini kita bisa belajar memperbaiki masalah-masalah bagian dalam kampus sendiri dan lebih dikenal oleh internal kampus. Kalo organisasi eksternal kampus ya tidak berkaitan dengan kampus, keuntungannya kita bisa dapet
link atau teman dari luar. Jika ada mahasiswa yang ikut kedua-duanya itu malah bagus, organisasi inter dan ekster nya berjalan bagus dan kuliah juga bagus.
Pewawancara : Beberapa bulan yang lalu kakak baru pulang dari keliling Indonesia naik kapal laut yah?
Narasumber : Oh itu KPN (Kapal Pemuda Nusantara). Kegiatan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) yang diadakan satu tahun sekali. Untuk tahun ini, tujuannya ke Raja Ampat.
Pewawancara : Kalo ada info KPN, bagi-bagi ya kak, siapa tahu mau ikut hehe
Narasumber : Mudahlah itu. Kalo untuk kemajuan para pemuda dan menambah pengalaman mahasiswa itu akan saya bagikan infonya.
Oke, cukup sekian dulu ya. Semoga tulisan dan hasil wawancara ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aku mau pantun dulu nih...
Buah anggur buah jambu
Buah duku buah duren
Sudahlah cukup sekian dulu
Dari aku yang memang keren :p
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh...
Pewawancara : Amalia Nina Purwari
*foto diambil dari facebook narasumber